Pages

Sabtu, 11 Mei 2013

Tentang Puasa Rajab

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan Muharram yang artinya dimulyakan (Ada 4 bulan: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab). Puasa dalam bulan Rajab, sebagaimana dalam bulan-bulan mulya lainnya, hukumnya sunnah. Diriwayatkan dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan-bulan haram(mulya)." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad). Hadis lainnya adalah Riwayatnya al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata pada Nabi saw, 'Wahai Rasulullah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunat) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban.' Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang.'"

Menurut al-Syaukani (Naylul Authar, dalam bahasan puasa sunat) ungkapan Nabi "Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan kebanyakan orang" itu secara implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunnahkan melakukan puasa di dalamnya.

Adapun hadis yang Anda sebut itu, kami juga tak menemukannya. Ada beberapa hadis lain yang menerangkan keutamaan bulan Rajab. Seperti berikut ini:
  • "Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu sorga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan."
  • Riwayat al-Thabrani dari Sa'id bin Rasyid: Barangsiapa puasa sehari di bulan Rajab maka laksana ia puasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka Jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu sorga, bila puasa 10 hari Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."
  • "Sesugguhnya di sorga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".
  • Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi saw berkata: "Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku."
Hadis-hadis tersebut dha'if (kurang kuat) sebagaimana ditegaskan oleh Imam Suyuthi dalam kitab al-Haawi lil Fataawi.

Ibnu Hajar, dalam kitabnya "Tabyinun Ujb", menegaskan bahwa tidak ada hadis (baik sahih, hasan, maupun dha'if) yang menerangkan keutamaan puasa di bulan Rajab. Bahkan beliau meriwayatkan tindakan Sahabat Umar yang melarang menghususkan bulan Rajab dengan puasa.

Ditulis oleh al-Syaukani, dlm Nailul Authar, bahwa Ibnu Subki meriwayatkan dari Muhamad bin Manshur al-Sam'ani yang mengatakan bahwa tak ada hadis yang kuat yang menunjukkan kesunahan puasa Rajab secara khusus. Disebutkan juga bahwa Ibnu Umar memakruhkan puasa Rajab, sebagaimana Abu Bakar al-Tarthusi yang mengatakan bahwa puasa Rajab adalah makruh, karena tidak ada dalil yang kuat.

Namun demikian, sesuai pendapat al-Syaukani, bila semua hadis yang secara khusus menunjukkan keutamaan bulan Rajab dan disunahkan puasa di dalamnya kurang kuat dijadikan landasan, maka hadis-hadis yang umum (spt yang disebut pertamakali di atas) itu cukup menjadi hujah atau landasan. Di samping itu, karena juga tak ada dalil yang kuat yang memakruhkan puasa di bulan Rajab.


Muhammad Niam & Arif Hidayat

Rabu, 28 September 2011

Ear Candle Therapy

Terapi Ear Candle atau Terapi Lilin adalah terapi yang menggunakan lilin khusus yang dibakar. Ear Candle Therapy sebenarnya sudah dilakukan sejak berabad-abad lalu. Konon terapi ini berasal dari suku Indian kuno di Amerika Selatan. Awalnya menggunakan kulit jagung yang dicelupkan ke dalam sarang lebah. Sekarang ear therapy menggunakan lilin khusus yang terbuat dari kain linen berkualitas yang dilapisi sarang tawon. Dan bagian tengahnya berlubang.

Cara menggunakannya adalah dengan menaruh lilin di wadah semacam tatakan gelas yang telah dilubangi . sehingga lilin dapat menembusnya. Taruh ujung lilin di liang telinga, sementara ujung yang satu dibakar. Setelah sekitar 15 menit, lilin dimatikan. Kemudian diulangi untuk telinga yang satu lagi. Setelah itu kedua ujung lilin dipotong dan akan terlihat kotoran. Itulah kotoran dari telinga yang tidak terjangkau oleh pembersih telinga. Bagaimana bisa? asap atau uap dari lilinlah yang menarik semua kotoran tersebut. Terapi ear candle ini sebaiknya dilakukan oleh ahlinya. salah-salah, lilin yang terbakar bisa mengenai telinga.

Selain untuk mengeluarkan kotoran telinga, terapi ini bisa menghilangkan insomnia, vertigo, mengatasi infeksi telinga, mempertajam pendengaran, mengatasi sulit tidur, mengurangi sinusitis, mengatasi telinga yang berdengung, menyembuhkan asma, batuk dan pilek, serta melegakan pernafasan. Kalau di Indonesia, lebih akarab disebut dengan ear candle Indonesia.
 Ear Wax Candle ini ternyata tidak hanya bermanfaat untuk THT (Telinga, Hidung dan Tenggorokan). Saat ini banyak salon kecantikan maupun tempat perawatan memberikan jasa ear candle therapy. Terapi ini bisa membantu menghilangkan jerawat serta memberikan kesegaran pada wajah. Selain itu terapi ini bisa digunakan untuk relaksasi. Asap yang dihasilkan dari pembakaran lilin bisa membuat rileks bagi yang menghirupnya.

Soal harga, sekali terapi ear wax candle berkisar dua puluh lima ribu sampai 50 ribu untuk sekali therapy.

Ketika penulis berkunjung ke salah satu tempat Ear Candle Therapy di daerah Jogjakarta, penulis mencoba sendiri therapy tersebut dan merasakan sendiri mamfaat dari therapy tersebut serta melihat sendiri kotoran telinga yg terangkat,

Penulis percaya, Jika dijalani dengan teratur, terapi ini dapat menyingkirkan penyakit-penyakit yang telah disebutkan di atas. Setelah melakukan terapi ear candles, efeknya akan langsung terasa, bahkan tidur Anda akan lebih nyenyak.


sumber

Klik Aja deh